Rabu, 20 Oktober 2010

Kuasa Perkataan

Robert Webber mengisahkan masa kecilnya dalam buku "What My Parents Did Right". Semasa kecil ia tinggal bersama orang tuanya yang adalah seorang misionaris yang melayani di Afrika. Memang tinggal di daerah pertanian blackberry. Suatu hari Robert sedang memetik buah blackberry, tanpa sadar ia menyimpang ke kebun tetangga dan memetik berry di sana. Tetangga yang mengetahui hal itu, tiba-tiba keluar dari pintu, mengancungkan tinjunya dan berteriak. "Pergi dari kebunku, dan jangan sampai aku melihatmu lagi di tanahku ! kau mengerti !" Robert ketakutan dan pulang melapor kepada ayahnya. Ayahnya kemudian berkata, "berikan ember blackberry itu, kita akan ke sebelah untuk berbicara dengan tetangga kita" Robert berpikir, "Bagus, ayahku akan memberi pelajaran kepada orang itu !".
Sesampai di rumah tetangganya, ayah Robert berkata, "Pak, saya minta maaf kalau anak saya telah memasuki kebun Anda tanpa ijin. Ini, saya ingin Anda menerima blackberry-nya. "Tetangga itu terpana dan berkata, "Maaf saya sudah membentak anak Anda. Saya tidak ingin blackberry itu, bahkan saya tidak menyukainya. Simpan saja untuk Anda dan Anda juga boleh memetik semua berry yang Anda mau di kebun saya. "Saya berjalan pulang, ayah Robert berkata "Alkitab mengatakan jawaban yang lemah lembut memadamkan amarah, ingatlah itu"
Perkataan adalah salah satu komponen yang mendukung kesuksesan kita. Karena itu, mari mulai hari ini kita belajar untuk berkata-kata yang positif, membangun, bahkan memberkati orang banyak.


"Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan" (Amsal 15:18)

sumber : Renungan Bulanan Profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.