Senin, 18 Oktober 2010

Memeriksa Diri (Ratapan 3:25-40)

Seorang pengusaha hotel kecil jengkel karena para tamu menuntut di perlakukan seperti tamu di hotel berbintang lima. Sering mereka mengumpat dengan wajah merah. Lama kelamaan ia memperhatikan, betapa jeleknya wajah orang saat marah. Dari situ didapatkannya sebua ide. Ia taruh sebuah cermin besar dengan lampu terang di belakang meja resepsionis. Setiap tamu yang marah bisa melihat dengan jelas wajahnya sendiri yang jelek di cermin. Cara itu ternyata membuat orang cepat sadar, lalu berhenti marah.

Denga bercermin, orang bisa menyadari kesalahannya. Dalam hidup rohani, bercermin artinya memeriksa diri, Introspeksi. Menyelidiki apakah hati kita masih lurus di hadapan Tuhan atau mulai terpikat pada jalan yang berdosa.

Kesibukan dan rutinitas kerja bisa membuat kita jarang memeriksa diri. Padahal setiap hari kita berbicara, juga membuat rencana dan keputusan. Kapan terakhir kita merenungkan: Apakah perkataan saya menyakiti orang? Apakah rencana saya seturut dengan kehendak Tuhan? Apakah keputusan saya bijak dan benar ? Sama seperti mobil perlu di periksa(tune up) secara berkala agar kondisinya tetap prima, hati kita pun perlu di tune up juga.









MEMERIKSA SIKAP DIRI SETIAP KALI MENOLONG KITA UNTUK MEMBANGUN KUALITAS DIRI

Sumber (Buku Renungan Harian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.