Selasa, 19 Oktober 2010

Teguran seorang anak

Dalam buku berjudul Orang Buta yang Membawa Lentera(Gloria Graffa,2010). Soerang gadis kecil pulang dari gereja. Sambil duduk di pangukuan ayahnya ia berkata, "Ayah apakah Ayah minum minuman keras lagi?" Perkataan putrinya itu membuat sang ayah gelisah. Jika istrinya yang menegur, tentu ia sudah hilang kesabaran dan minum lebih banyak alkohol. Namun, putrinya menegur dengan kasih. Ia pun bertobat. Sejak itu, rumahnya menjadi "Surga" kecil.
Keterbukaan Komunikasi ini tidak merenggangkan hubungan, tetapi justru mengarahkan kembali keluarga itu akan rancangan besar Allah bagi mereka.
Seorang anak yang mengenal kasih Kristus sangat mungkin menjadi saksi yang berani. Sebab ia tulus, tak ada niat menjerumuskan atau mempermalukan orang lain. Khususnya bagi keluarga sendiri. Tak selalu orang tua mengoreksi anak. Bahkan, ketika suami istri atau istri tak mampu menegur pasangannya, maka si anak dapat. Justru anak kerap dapat menegur orangtua dengan cara yang lebih mudah di terima.



DALAM KELUARGA KRISTIANI YANG MAU BERTUMBUH SETIAP ANGGOTA TERBUKA UNTUK DI TEGUR DAN MENEGUR

sumber Buku Renungan Harian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.